Terlalu luangkah waktumu?
Sehingga kau menghabiskan waktu di blog ku yang goblok??
Atau mungkin kau terlalu naif,
Masih percaya puisi di zaman dimana angka menjadi dewa...
Digital katanya...
Tak sadarkah bahwa kau hanya korban kemajuan zaman, yang selangkah demi selangkah mendekati jurang kematian..
Kau akan mati, bgitu juga aku...
Puisi Sang Cemara
Kamis, 16 Agustus 2018
Minggu, 21 Agustus 2016
Kepada Ibu
Lihat ibuku duduk termenung di bangku kunjungan...
Meratapi nasib yang tak kunjung berpihak padanya...
Anak lelakinya masuk penjara karena wanita...
Suami yang dicintai sekaligus dibenci telah tiada...
Hanya tinggal si bungsu yang selalu minta di manja...
Dosa apa yang dia punya?
Mengapa asa tak kunjung tiba?
Adakah dia berbuat nista?
Airmata jatuh memandang anaknya yang sudah berstatus narapidana...
yang berusaha menghibur ibunya walau hatinya pun berduka...
Adakah bahagia menanti mereka di sebuah masa?
Ibu, maafkan anakmu...
Terjerumus dalam dosa yang maha...
Ibu, maafkan anakmu...
tulang punggung mu hilang sementara...
Pondok Rajeg, 22 Juli 2016, 23.13
Meratapi nasib yang tak kunjung berpihak padanya...
Anak lelakinya masuk penjara karena wanita...
Suami yang dicintai sekaligus dibenci telah tiada...
Hanya tinggal si bungsu yang selalu minta di manja...
Dosa apa yang dia punya?
Mengapa asa tak kunjung tiba?
Adakah dia berbuat nista?
Airmata jatuh memandang anaknya yang sudah berstatus narapidana...
yang berusaha menghibur ibunya walau hatinya pun berduka...
Adakah bahagia menanti mereka di sebuah masa?
Ibu, maafkan anakmu...
Terjerumus dalam dosa yang maha...
Ibu, maafkan anakmu...
tulang punggung mu hilang sementara...
Pondok Rajeg, 22 Juli 2016, 23.13
Pelangi Kasih
Masih kuingat senyummu...
Dan sebuah keinginan konyol agar
dipanggil Rara...
Tidak cukup indahkah namamu?
Masih ingatkah kau padaku?
Mungkin tentang perjinahan yang kita
lakukan di udara?
Dimana desahmu dan erangku mengisi
sepinya malam yang nestapa..
Atau tentang bola billiard yang kita
pukuli,
hingga kemudian dia sembunyi,
dan kita pergi menggunakan lift...
Astaga LIFT!!!
Ingatkah kau tentang lift??!!
Ketika tangan kita tak mampu menjangkau
tombol lift..
Tidak!!
Tanganku bukan tak mampu, hanya saja
tak mau..
Bukan tombol laknat itu yang kutuju,
Hanya tubuhmu lah tempat ku bermuara..
Namun tubuhmu hanya sebuah
fatamorgana...
kuhanya mampu bercinta dengan aroma
pantene dari rambutmu yang tergerai...
Walau sejuta birahi memenuhi
syarafku...
Dan jutaan setan mendorongku untuk
memelukmu.
Pondok Rajeg, 22/08/2016, 11.25
-Cemara-
Panas
Server berdesing...
Telingaku penging...
Kenapa AC tidak dingin?!
Teriak Server kepadaku...
Aku tak tahu...
Aku hanya dapat termangu...
Tanda tanya muncul di kepala...
Seketika mereka tertawa...
Pondok Rajeg, 22/08/2016, 11.06
Langganan:
Postingan (Atom)